Awal bulan Agustus kemarin adalah peringatan World Breastfeeding Week, dimana setiap tahunnya dari tanggal 1 sampai 7 Agustus. Komunitas menyusui di seluruh dunia akan sangat gencar mengkampanyekan pentingnya menyusui yang dilakukan oleh ibu kepada putra-putrinya.
Salah satu komunitas aktif di Indonesia adalah AIMI, yang mengangkat tema kali ini adalah hak ibu dan anak untuk tetap menyusui meski bekerja di kantor. Bukan itu saja, harapannya adalah setiap tempat kerja memberi fasilitas ruang untuk ibu-ibu bekerja agar bisa melakukan pumping atau memerah ASI-nya disela-sela jam kerja.
Yang ingin saya tuliskan di sini bukan tentang WBW, ataupun kegiatan AIMI, ataupun meributkan hal-hal yang kemarin sempat diperdebatkan. Karena saya bukan anggota atau aktif terlibat di dalam peringatan itu. Tetapi yang ingin saya ceritakan di sini adalah pengalaman saya menyusui selama berada di Jepang. Tempat-tempat umum selalu difasilitasi dengan ruang menyusui dan ruang ganti popok, dan atau toilet khusus untuk anak kecil (usia toddlers). Sebut saja seperti mall dan bandara yang memang difasilitasi sedemikian rupa, untuk menjaga kenyamanan ibu menyusui. Tetapi seperti taman ataupun arena bermain, biasanya hanya ada fasilitas ruang ganti popok. Sedangkan untuk ruang menyusui, biasanya saya akan duduk manis di sela-sela pohon yang agak jauh dari lokasi.